Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 18:59:16【Sehat】057 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) menghadiri acara pameran Satu Tah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyangakan industri manufaktur, yang tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan III 2025, menjadi bukti daya saing industri domestik semakin kuat.
Pada triwulan III 2025, manufaktur tumbuh sebesar 5,58 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen (yoy).
"Pertumbuhan sektor manufaktur pada triwulan III 2025 kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal II 2025, pertumbuhan manufaktur 5,60 persen (yoy) yang juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen (yoy). Hal ini mencerminkan daya saing manufaktur nasional yang semakin kuat, baik di pasar domestik maupun ekspor," kata dia di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 17,39 persen pada triwulan III 2025, menjadikannya penyumbang terbesar terhadap PDB nasional dibandingkan sektor lainnya.
Kontribusi ini juga meningkat sebesar 0,47 persen dibanding kuartal sebelumnya sebesar 16,92 persen.
"Manufaktur kembali menjadi penggerak utama perekonomian nasional pada kuartal III 2025 yang ditunjukkan oleh kontribusi terhadap PDB nasional dan juga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Artinya, menurut Menperin, sektor ini tetap menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional yang memberikan nilai tambah besar, menyerap tenaga kerja, dan memperkuat struktur ekonomi nasional.
Lebih lanjut, pertumbuhan manufaktur pada triwulan III 2025 ditopang oleh meningkatnya permintaan baik dari pasar domestik maupun luar negeri.
Sejumlah subsektor industri bahkan menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Industri makanan dan minuman (mamin) misalnya, tumbuh 6,49 persen, terutama didorong oleh peningkatan produksi crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.
Sementara itu, industri logam dasar mencatat lonjakan pertumbuhan hingga 18,62 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan ekspor untuk produk logam dasar, khususnya besi dan baja.
Selanjutnya, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh sebesar 11,65 persen, didorong oleh kenaikan produksi bahan kimia dan barang kimia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.
Begitu pula dengan subsektor industri mesin dan perlengkapan, serta subsektor industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin-peralatan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,74 persen dan 16,30 persen.
"Pertumbuhan yang solid di berbagai subsektor ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam mendorong industrialisasi sumber daya alam, perlindungan pasar domestik dari gempuran banjir produk impor, penguatan teknologi produksi, pengembangan tenaga kerja industri dan memperkuat ekosistem rantai pasok nasional telah berjalan efektif. Ke depan, kami akan terus memperkuat kebijakan yang berbasis peningkatan produktivitas dan daya saing industri," kata Menperin.
Menurut Agus, pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga momentum positif ini melalui berbagai program, termasuk Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), pengembangan industri halal, transformasi industri hijau, serta dukungan pada investasi berorientasi ekspor dan inovasi teknologi.
"Berkat arahan dan keberpihakan Bapak Presiden Prabowo pada industri dalam negeri, kerja sama antarkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, serta kolaborasi semua pihak dalam ekosistem industri, maka pencapaian industri ini dapat diraih. Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, kami optimistis sektor industri pengolahan akan terus tumbuh lebih kuat pada tahun ini dan menjadi fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Baca juga: PMI manufaktur Oktober naik ke 51,2 poin bukti stabilitas industri RI
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat
Baca juga: Menperin sebut tarif impor Trump untuk pulihkan manufaktur AS
Suka(16)
Artikel Terkait
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
Resep Populer
Rekomendasi

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang